Kamis, 21 Maret 2013

PENGERTIAN UMROH



PENGERTIAN UMROH
Pergertian umroh hendaknya kita ketahui sebelum benar – benar berniat mengerjakan ibadah umroh . Pengertian umroh menurut bahasa ialah berziarah ,sedangkan menurut istilah Pengertian umroh adalah bekunjung ke rumah Allah ( makkah ) dengan tujuan untuk melakukan ibadah suci serta rukun – rukunnya .  dan dalam melakukan ibadah umroh haruslah dilandaskan dengan niat hati yang ikhlas semata – mata hanya untuk mengharap ridha dari Allah SWT bukannya untuk memamerkan harta kekayaan yang kita miliki .
Mayoritas para ulama berpendapat bahwa umroh dapat dilakukan sepanjang tahun alias tidak ada waktu yang makhruh untuk melaksanakan ibadah umroh. Namun, ada hadist yang mengatakan bahwa ada waktu paling utama untuk melaksanakan ibadah umroh, waktu utama untuk melakukan ibadah umroh ialah saat di bulan suci ramadhan . karena pada bulan tersebut kawasan masjidil Haram ramai di kunjungi oleh para umat islam dari seluruh penjuru dunia hanya untuk melaksanakan ibadah umroh . Sebagaimana pada sabda rasulullah SAW , “ Umroh di bulan ramadhan ( nilanya ) hampir menyamai ibadah haji “ ( HR. Ahmad dan ibnu majah ) .  Perintah umroh melaksanakan ibadah umroh juga ada pada firman Allah dalam Qs.al – baqarah : ayat 196 yang berbunyi .
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya : “ Sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah SWT “
Ibadah umroh termasuk salah satu  jenis ibadah “ Mahdhah “ . maksud dari ibadah mahdhah dalam agama islam  ialah suatu ibadah atau penghambaan yang murni hanya hubungan antara seorang hamba dengan Allah SWT yang mana ibadah tersebut dilakukan secara langsung . bahasa sederhananya ialah “suatu ibadah yang dilakukan langsung berhadapan atau berhubungan dengan Allah SWT. “ jelaslah sekali kenapa ibadah umroh juga termasuk dalam salah satu jenis ibadah mahdhah selain salat,puasa dan haji .
Dalam melaksanakan ibadah umroh ialah harus tertib dikarenakan adanya rukun – rukun dalam ibadah umroh yang mana bertujuan dapat membuat ibadah umroh itu bisa dikatakan sah . maka di sini saya akan membahas rukun – rukun ibadah umroh dalam agama islam . pada dasarnya rukun umroh tidaklah berbeda alias sama dengan rukun haji, namun yang membedakan ialah tidak adanya kegiatan “Wukuf” di arafah yang mana kala dikerjakan dalam pelaksaan ibadah haji .
Rukun Umroh ialah sebagai berikut :
1.      Niat

Setiap ibadah hendaklah dimulai dengan niat , tak terkecuali ibadah umroh . Jika seseorang itu tidak berniat dengan sengaja atau terlupa maka umrahnya menjadi tidak sah.
Berikut ialah lafadz niat umrah:

نويت العمرة وأحرمت بها لله تعالى
Artinya : “Sengaja aku berniat umrah dan berihram kerana Allah Ta’ala.”
      
2.      Thawaf

Thawaf adalah salah satu rukun yang sangat penting dalam ibadah umrah. Apabila ia tidak dilaksanakan, maka umrohnya menjadi tidak sah.

Syarat- syarat sah tawaf :
Berniat mengelilingi Ka’abah semata-mata untuk menunaikan tawaf kerana Allah S.W.T.

Lafadz niat Tawaf Umrah:

Allahumma inni uridu tawafa baitikal harami fayassirhuli wa takhabbalhu minii sab’ata ashwathin tawafal ‘amrah lillahita’aala. Bismillaahi allahuakbar, allahuakbar, allahuakbar, walillahil Hamd .

Artinya: “Aku berniat Thawaf Umrah di Ka’abah ini tujuh kali putaran  kerana Allah Taala.”
 
Hal – Hal yang harus diperhatikan saat thawaf   :
·        Pakaian , badan , dan tempat untuk melakukan thawaf  ialah harus bersih dari najis. Serta jangan lupa untuk menutup aurat .
·        Hendaknya berdiri di sebelah samping kiri ka’bah, sementara hajar aswad sedikit di     depannya
·        Dianjurkan ( di sunnahkan ) untuk memperbanyak membaca do’a ketika memulai Thawaf.  Kita diperbolehkan membaca do’a sesuai keinginan kita masing – masing , akan tetapi akan lebih utama apabila kita membaca do’a  yang berasal dari al-qur’an dan hadist Rasulullah  SAW.  Adapun do’a yang  biasa di lafadzkan oleh para ulama saat melukan thawaf  yang mana do’a tersebut bisa kita tiru  untuk dibaca saat melakukan Thawaf  . berikut do’a yang hisa dilafadzkan oleh para ulama tersebut “ Bismillah wallahu akbar . “Allahumma imanan bika  wa tashdiqan bi kitabika wa wafaan bi adhika wat tiba’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallahu alaihi wa saalam . “

3.      Sa’i

Sa’i  adalah  lari – lari kecil yang di mulai dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali . Sa’i juga  merupakan salah satu rukun yang penting dan  perlu dilaksanakan dengan baik . Apabila Sa’i tidak dilakukan maka umrohnya menjadi tidak sah .  Tujuan dari melakukan Sa’i ialah untuk mengenang peristiwa di saat Siti Hajar berusaha keras untuk mendapatkan air untuk anaknya yang bernama ismail yang menangis karena kehausan dengan berlari bolak balik dari bukit safa ke bukit marwah.

Syarat-syarat sah  Sa’i :      
1.      Sebaiknya dilakukan seusai thawaf.
2.      Tujuan hendaklah semata-mata untuk Sa’i.
3.      Sa’i  hendaklah dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah.
4.      Sa’i harus dilakukan sebanyak tujuh kali. Perjalanan balik dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung hanya sekali, dan hal itu harus di ulang hingga sebanyak tujuh kali.
5.      Perjalanan Safa ke Marwah dimulai dari kaki bukit ke kaki bukit .
6.      Perjalanan dari Safa ke Marwah dan sebaliknya tidak boleh terputus atau terhenti karena suatu hal yakni seseorang  itu tidak melencong keluar melalui satu pintu dan masuk semula menerusi satu pintu lain.

4.      Tahallul

Bertahallul ialah memotong atau mencukur rambut kepala sekurang – kurangnya atau minimal tiga helai rambut . tahallul merupakan tahapan paling akhir dari rangkaian melakukan haji maupun umroh . apabila ahallul tidak dikerjakan maka umrohnya menjadi tidak sah.

Syarat Tahallul

Menggunakan sekurang-kurangnya atau minimal tiga helai rambut (bukan bulu) dengan cara menggunting atau mencukur . Tetapi lebih afdhal bagi lelaki mencukur kepalanya . Bagi orang yang kepalanya tidak berambut tidak diwajibkan untuk bertahallul .

Hal – hal yang harus diperhatikan oleh Para jamaah permpuan :

·        Perempuan yang berambut panjang boleh memotong rambutnya untuk tahallul asalkan tidak kurang dari tiga helai rambut.
·        Suami diperbolehkan untuk  menggunting rambut istrinya sebelum menggunting rambutnya sendiri setelah kedua-duanya selesai melaksankan Sa’i umrah. Akan tetapi Lebih baik apabila si suami menggunting rambutnya sendiri terlebih dahulu sebelum menggunting atau memotong rambut istrinya .
·        Perempuan haid tetap boleh bertahallul dan rambut yang dipotong dimasukkan saja ke dalam suatu tempat yang disediakan .

5.      Tertib

Maksud dari Tertib ialah berurutan , maka Para jamaah hendaklah melaksanakan semua rangkaian Rukun Umrah satu persatu dengan berurutan , mengikut tertibnya (aturan) agar umrohnya bisa dikatakan Sah . karena apabila kita tertib dalam mengerjakan rangkaian dari umroh maka hati kita akan merasa yakin kalau umroh yang telah kerjakan telah sesuai dengan peraturan yang ada dan di atur oleh agama islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar